Berikut adalah jenis penginapan di New Zealand, beserta pembahasan plus minus memilih penginapan tersebut untuk keluarga.
1. Hotel
Hotel memiliki fasilitas lengkap, mulai dari restoran, kolam renang, room service, laundry dan resepsionis 24 jam. Interior, furnitur, kasur dan kamar mandi hotel biasanya lebih bagus dan lebih baru daripada motel atau apartemen. Kamar hotel juga di-servis setiap hari, sehingga kita selalu mendapati kamar kita rapi kembali setelah capek keluar main-main seharian.
Kekurangannya, kalau menginap di hotel, kita tidak bisa memasak atau bahkan sekedar menghangatkan makanan sendiri. Kecuali hotel yang ada fasilitas kitchenette-nya, yang setahu saya jarang karena mereka ingin kita makan di restorannya :) Menginap di hotel cocok untuk keluarga yang tidak mau direpotkan dengan urusan masak-memasak.
Ketika memesan kamar hotel, perhatikan aturan kapasitas kamar yang berbeda setiap hotel. Saya sering kecewa dengan hotel yang membatasi maksimal 3 orang (termasuk anak-anak) dalam satu kamar. Ini berarti kami berempat harus pesan 2 kamar kalau mau menginap di hotel itu. Biasanya saya langsung balik badan cari alternatif lain daripada harus pesan 2 kamar :D
Hotel Rydges di tepi danau Wakatipu, Queenstown |
2. Apartemen
Apartemen adalah salah satu jenis penginapan yang cocok untuk keluarga. Di apartemen, kita seperti memiliki rumah lengkap dengan dapur dan laundry. Apartemen biasanya lebih luas daripada kamar hotel, masih ada ruang tersisa untuk anak-anak bermain.
Di Queenstown, kami menginap di apartemen 2 kamar, 2 lantai. Anak-anak senang punya kamar sendiri, meski kadang tetap ingin tidur di kamar kami :p Saya terutama senang dengan fasilitas laundry kalau menginap di apartemen. Dengan sekali putar, cucian langsung beres dan kering. Ini membantu kita membawa sedikit baju saja. Kami hanya packing baju untuk 3 hari dalam liburan 2 minggu ke Tasmania dan New Zealand ini.
Kelemahannya, resepsionis tidak stand by 24 jam, sehingga perlu janjian kalau kita akan terlambat cek in (malam-malam) atau akan cek out pagi-pagi untuk mengejar pesawat. Oh, ya, perhatikan juga apakah apartemen yang kita pesan di-servis atau tidak. Beberapa apartemen melakukan servis tiap hari seperti hotel, tapi ada juga yang hanya memberi servis setiap minggu.
Apartemen tempat kami menginap dua malam di Queenstown |
3. Motel
Kekurangan motel, kadang desain interior, perabot dan kamar mandinya lumayan kuno, seperti yang kami dapati di Christchurch. Namun di Wanaka, kami beruntung mendapatkan motel yang baru saja renovasi.
Kami menginap semalam di Wanaka View Motel ini |
4. Holiday Park
Kami dua kali menginap di Holiday Park, di Te Anau dan Lake Tekapo. Dua-duanya memberi pengalaman baru dan mengasyikkan. Di Te Anau, the precils senang bermain di taman bermainnya dan bahkan sempat mendapat teman baru. Sementara saya senang dengan kabin di Lake Tekapo yang lokasinya di depan danau persis. Lokasi barbekyu juga di sebelah kabin kami, sehingga kami bisa menikmati makan malam tanpa repot sembari menikmati pemandangan danau Tekapo.
Kelemahan Holiday Park, kita harus mau berbagi fasilitas dengan orang lain. Bagi orang yang kurang senang tinggal secara komunal, pasti kondisi ini kurang nyaman. Saya sendiri masih nyaman kalau harus berbagi fasilitas dapur, laundry dan tempat piknik bersama, tapi kurang nyaman kalau harus menggunakan kamar mandi dan toilet umum. Karena itu, di Lake Tekapo Holiday Park, kami memilih menyewa kabin dengan kamar mandi dalam meskipun harganya lebih mahal daripada kabin biasa.
Mobil kami parkir di belakang kabin di Lake Tekapo Holiday Park |
5. Farm Stay
Terus terang kami belum pernah mencoba tinggal di Farm Stay. Tapi sepertinya jenis penginapan ini menarik juga untuk dibahas di sini. Ketika road trip dari Queenstown ke Te Anau dan dari Lake Tekapo ke Christchurch, saya beberapa kali melihat papan nama Farm Stay ini. Pada dasarnya, tinggal di Farm Stay berarti tinggal dengan keluarga yang memiliki peternakan. Mereka akan menyediakan akomodasi sederhana (kamar dengan kamar mandi) dan juga makan. Selama tinggal di sini, kita bisa terlibat dalam aktivitas sehari-hari di peternakan, seperti memerah susu sapi, menggunting bulu biri-biri, memberi makan ternak, dll.
Kekurangannya, lokasi Farm Stay ini lumayan jauh dari kota, biasanya memang di daerah khusus peternakan :)
Yang pengen mencoba tinggal di Farm Stay, coba google saja dengan kata kunci: "Farm Stay New Zealand".
6. Hostel/Backpacker
Jenis penginapan yang satu ini tidak saya rekomendasikan untuk keluarga meskipun kadang tarifnya lumayan murah. Sesuai namanya, hostel adalah akomodasi khusus untuk backpacker, yang biasanya anak-anak muda/remaja. Jiwa muda mereka yang ingin berpesta dan menaklukkan dunia sepertinya kurang cocok dengan Emak-Emak seperti saya yang inginnya tempat yang tenang untuk beristirahat. Selain itu, biasanya hostel ini tidak memiliki kamar mandi dalam, yang artinya kita harus berbagi fasilitas kamar mandi dengan penghuni yang lain.
Kami memang belum pernah menginap di hostel, tapi kalau dihitung-hitung, daripada menyewa kamar privat dengan 4 ranjang susun (bunk bed) di hostel, lebih baik uang yang sama dipakai untuk menyewa kamar di motel atau kabin yang nyaman dengan privasi untuk keluarga.
No comments:
Post a Comment