Pulau Selatan berbatasan dengan Laut Tasman di bagian Barat, Selat Cook yang memisahkannya dengan Pulau Utara di bagian Utara, serta Samudera Pasifik dari Timur hingga Selatannya. Dengan luas lebih dari 150 ribu km persegi, Pulau Selatan ini berpenduduk sekitar 1,1 juta jiwa. Kota terbesat ialah Christchurch yang juga menjadi gerbang utama penerbangan dari berbagai belahan dunia.
Peta New Zealand dan Jalur Road Trip yang bisa dipilih via halling.org.uk
Sama seperti Pulau Utara, cara terbaik menikmati setiap sisi Pulau Selatan ialah dengan melakukan Road Trip. Pilihan ini karena alam New Zealand terlampau indah sehingga di setiap bagian ada saja hal menarik yang bisa dieksplore. Rasanya sayang saja jika kamu tidak menikmatinya dengan berjelajah menggunakan kendaraan pribadi. Apalagi dengan biaya yang terbilang mahal untuk bisa ke New Zealand, terlalu mubazir bukan jika tidak optimal dimanfaatkan?
1. Christchurch - Canterbury
Ada dua gerbang utama wisatawan masuk ke Pulau Selatan via jalur udara dari berbagai negara seperti dari Australia dan Singapura. Dua kota itu ialah Christchurch dan Queenston. Jadi keduanya bisa menjadi awal dari road trip tergantung lokasi ketibaan kalian tentu saja, kecuali jika kamu dari Pulau Utara dan menyebrang selat ke Pulau Selatan, maka kamu bisa lebih leluasa karena bisa menjelajah dari ujung utara hingga selatan pulau.
Christchurch sendiri merupakan ibukota dari Region Canterbury. Kota di pesisir timur Pulau Selatan ini berpenduduk lebih dari 376 ribu jiwa. Berbelanja, wisata kota, sejarah, hingga petualangan alam bisa dilakukan di Christchurch dan Canterbury.
Christchurch Farmers Market via shopfloor.co.nz
Sebagai pemanasan, mungkin kamu bisa mampir ke Pasar tani atau Farmers market yang diselenggarakan setiap hari sabtu di jam 9 pagi hingga 1 siang. Tampak biasa saja, tetapi sensasi berbelanja aneka sayur, buah, produk peternakan, hingga kuliner lokal di New Zealand tentu sesuatu yang akan berkesan. Apalagi Farmers Market ini memang juga sudah menjadi atraksi wisata Christchurch. Lokasi pagelaran pasar sendiri ialah di 16 Kahu Road, Riccarton, yaitu sebuah kawasan taman pusat kota.
Christchurch Tram via www.kiwiyoutoo.com
Jelajah kota juga tentu hal yang menarik. Kehidupan kota yang bergeliat namun tidak begitu ramai membuat kita bisa menikmati setiap sudut kota dengan nyaman. Bangunan-bangunan ikonik dengan nuansa khas bisa disaksikan dengan leluasa. The Chalice Sculpture di dekat Katedral Christchurch adalah salah satu landmark yang bisa menjadi pilihan lokasi untuk disinggahi. Di plaza ini juga biasa diadakan bazar sehingga kalian bisa berkumpul dan menikmati suasana disana. Menariknya lagi kota ini punya sarana transportasi klasik tahun 1960-an yaitu Tram. Dengan bentuknya yang sangat kuno, menaiki tram tentu memberikan kesan tersendiri. Kehadirannya di tengah-tengah bangunan perkotaan juga sangat menarik perhatian.
Bersepeda juga menjadi kegiatan yang cukup disarankan jika kamu punya kesempatan. Christchurch dianggap sebagai surga bagi pecinta tur sepeda karena menawarkan ragam tipe jalur tetapi mudah diakses. Kamu bisa menjelajah dari pusat kota menuju area pinggir kota seperti Waiau Vallet dan Port hills.
Inilah yang menarik juga dari Christchurch. Kota ini diapit oleh Laut lepas di sisi Timur dan perbukitan di sekelilingnya. Karakter lanskap yang menarik ini membuat menjelajah kota sudah menjadi kegiatan wisata yang menyengkan. Seperti Port hills yang sudah disinggung diatas, dari puncak perbukitan yang mengelilingi kota ini kalian bisa melihat seluruh kota Christchurch dan Canterbury, Semenanjung, Pelabuhan, dan Laut lepas. Untuk mencapai puncak bukit selain bisa bersepeda, ada cara yang jauh lebih mudah yaitu menggunakan gondola.
Christchurch Gondola via chchattractions.co.nz
Ya, menaiki puncak bukit setinggi 500 mdpl dengan gondola ini menjadi salah satu atraksi wisata favorit. Cukup membayar tiket pulang pergi sebesar NZD 10 untuk dewasa dan NZD 5 untuk anak-anak, kalian bisa melihat pemandangan indah Christchurch selama 15 menit pendakian. Stasiun Gondola berada di Heatcote Valley namun kalian bisa menunggu bus jemputan di i-site Visitor Centre dan Museum Canterbury setiap 1 jam sekali dari jam 9:30 pagi hingga 4 sore.
Salah satu vie dari Puncak Port Hills via christchurchdailyphoto.com
Sesampainya di puncak bukit, maka tak lain dan tak bukan pemandangan alam unik dan menariklah yang akan disaksikan sebagaimana yang sudah diungkap sebelumnya. Kalian bisa melihat pemandangan dari ketinggian ini baik dari dalam stasiun gondola atau dari luar. Tentu dari alam terbuka kalianb bisa lebih bebas melihat dari berbagai posisi, tetapi di dalam stasiun pun cukup menarik karena kamu bisa mendapatkan nuansa alam berpadu modern.
Danau Ohau, photo by Miles Holden via newzealand.com
Kembali dengan keindahan alam di sekitaran wilayah Canterbury kalian juga bisa menyambangi beberapa danau. Di perjalanan dari Christchurch ke Queenston, terdapat tiga danau yang akan dilalui yaitu Danau Takepo, disusul Danau Pukaki, dan terakhir Danau Ohau. Menariknya dari danau-danau ini ialah selain dikelilingi perbukitan dengan tekstur khas dan puncak berselimut salju, juga karena air danaunya sendiri yang berwarna biru cerah. Inilah yang membuat danau-danau ini sangat layak untuk disinggahi apalagi bagi tur sepeda, memanfaatkan jalur di tepi danau akan membuat perjalanan mengayuh tidak terasa melelahkan.
Berperahu di Sungai Avon via newzealand.com
Bagaimana dengan berperahu tradisional? Christchurch ternyata sangat jeli memanfaatkan setiap bentang alamnya. Sungai kecil di kota yaitu Sungai Avon dijadikan atraksi wisata yang berhasil menarik perhatian. Ya, menikmati suasana Christchurch tapi diatas perahu tradisional seolah membawa kita memasuki kawasan pedesaan yang tenang. Perjalanan air ini dimulai dari Antigua Boatsheds yang berada di tengah kota sekitar 1 km dari Pelataran Katedral. Tersedia dari jam 9 pagi hingga 6 sore di bulan Oktober hingga Maret dan jam 10 pagi hingga 4 sore di bulan April hingga September, wisata susur sungai ini dibandrol harga NZD 28 untuk dewasa dan NZD 12 untuk anak dibawah 15 tahun.
Berperahu di Tasman Glacier via newzealand.com
Bergerak jauh sekitar 250 km ke Barat dari Christchurch, di perbatasan Canterbury ada pegunungan tertinggi Selandia Baru. Puncak tertingginya ialah Aoraki atau Gunung Cook. Ketinggian puncaknya mencapai 3.724 mdpl dengan lapisan salju abadi di puncaknya, jadi jangan heran jika angka ketinggian gunung ini bisa saja berubah karena reruntuhan es.
Kawasan barisan pegunungan ini sendiri masuk dalam wilayah Taman Nasional Aoraki dimana terdapat 23 puncak dikisaran angka 3000 mdpl. Karakter lanskap menarik ini menjadi buruan wisatawan juga ketika ke New Zealand. Tentu bukan hanya untuk pendaki, bagi wisatawan biasa pun bisa menimkmati alam Aoraki ini dari kaki gunung atau kawasan sekitarnya, apalagi banyak penginapan dari yang untuk Backpacker, kemah, hingga villa mewah yang tersedia di sana, termasuk restoran yang memanfaatkan pemandangan pegunungan salju sebagai pemandangannya.
Hal yang menarik juga dari Aoraki ialah terdapat Gletser panjang mencapai 27 km yang dikenal dengan sebutan Tasman Glacier. Gletser ini tentu tidak hanya menarik dipandang mata tetapi menjadi lokasi olahraga ski yang sangat cocok dari mulai pe-ski kelas menengah. Jika kamu tidak tertarik mencoba ski, maka kamu bisa menjelajah Aorkaki dengan berperahu di danau yang ada disana. Tapi kegiatan berperahu ini hanya bisa dilakukan di bulan Oktober hingga Mei.
2. Dunedin - Coastal Otago
Dunedin merupakan ibukota dari Region Otago. Sedangkan Coastal Otago sendiri ialah sebutan atau distrik untuk wilayah Region Otago yang berada di wilayah pesisir Timur, termasuk Dunedin yang berada di sana. Dunedin terkenal dengan arsitektur bangunannya yang bersejarah dan unik.
Larnach Castle via dunedingardens.co.nz
Arsitektur gotik bergaya Victoria dan Edward menjadi penciri Dunedin. Bangunan tua, Gereja, bahkan di kota ini juga ada beberapa istana atau kastil yang menjadi daya tarik wisata arsitektur. Larnach Castle salah satunya. Berada di atas perbukitan, 145 Camp Rd, bangunan kastil ini menjadi objek wisata sekaligus juga tersedia kamar penginapan yang dibandrol sekitar 1,6 juta rupiah permalamnya. Sedangkan untuk berwisata, kastil ini dibuka setiap hari dari jam 9 pagi hingga 5 sore dengan tarif tiket sebesar NZD 31.
Dunedin Railway Station, photo by David Wall via newzealand.com
Dan jangan lupa menyambangi Stasiun Kereta Dunedin meskipun kamu tidak naik kereta. Kenapa? Karena bangunan stasiun ini menjadi ikon kota. Arsitektur Renaissance-nya yang unik bagai 'rumah kue jahe', stasiun yang dibuka sejak tahun 1906 ini tetap nampak megah setelah lebih dari 1 abad usianya. Taman di depan stasiun ditata sedemikan rapih sehingga sangat menarik. Tak hanya itu, setiap bulan Oktober, diadakan fashion show di peron stasiun ini. Atraksi yang sangat menarik untuk dilihat.
Tunnel Beach via doc.govt.nz
Setelah puas dengan bangunan, jangan melupakan bahwa Dunedin berada di pesisir pantai yang artinya ada pantai disana. Tunnel Beach menjadi satu yang paling populer. Menghadap ke sisi Selatan, Pantai Tunnel hanya berjarak sekitar 7 km dari pusat kota. Pantai ini memiliki ciri tebing melengkung dan gua batu. Nama tunnel sendiri hadir karena memang ada terowongan kecil buatan yang digali menembus tanjung bebatuan di tahun 1870 an sehingga antar pantai bisa saling terhubung. Tunnel Beach dengan pesona tebingnya itu bisa dinikmati dari jalur 'Walkway' yang sudah tersedia di atas tebing. Jalur yang cukup panjang itu bisa ditempuh sekitar 1 jam pulang pergi. Atau kamu juga bisa bermain di pasir pantainya yang ada diantara dua tebing.
Masih soal garis pantai, ada juga Taiaroa. Ini merupakan ujung sebuah semenanjung yang berjarak sekitar 30 km dari pusat Kota Dunedin. Karakternya mirip dengan Tunnel Beach dimana pantainya ialah berupa tebing batu yang tinggi dan terjal. Hanya saja karena berada di ujung semenanjung tentu akan memberikan pemandangan yang unik apalagi di salah satu sisinya bersebrangan pula dengan daratan wilayah Aramoana. Tepat diujung nya pula ada sebuah benteng bak mercusuar dan menjadi objek menarik.
Satu lagi yang harusnya tidak terlewatkan, wisata mengamati penguin. Ya, New Zealand melalui Departemen Konservasinya sangat bangga dengan kesuksesan mereka menjaga habitat Penguin Mata Kuning atau Hoiho yang terancam punah. Jika beruntung, Penguin-penguin ini umum dijumpai di pantai-pantai Coastal Otago. Tapi jika kamu memang begitu ingin melihatnya, agar lebih pasti lebih baik ikut dalam tur margasatwa yang diadakan Badan konservasi setempat atau paket wisata
Peta New Zealand dan Jalur Road Trip yang bisa dipilih via halling.org.uk
Sama seperti Pulau Utara, cara terbaik menikmati setiap sisi Pulau Selatan ialah dengan melakukan Road Trip. Pilihan ini karena alam New Zealand terlampau indah sehingga di setiap bagian ada saja hal menarik yang bisa dieksplore. Rasanya sayang saja jika kamu tidak menikmatinya dengan berjelajah menggunakan kendaraan pribadi. Apalagi dengan biaya yang terbilang mahal untuk bisa ke New Zealand, terlalu mubazir bukan jika tidak optimal dimanfaatkan?
1. Christchurch - Canterbury
Ada dua gerbang utama wisatawan masuk ke Pulau Selatan via jalur udara dari berbagai negara seperti dari Australia dan Singapura. Dua kota itu ialah Christchurch dan Queenston. Jadi keduanya bisa menjadi awal dari road trip tergantung lokasi ketibaan kalian tentu saja, kecuali jika kamu dari Pulau Utara dan menyebrang selat ke Pulau Selatan, maka kamu bisa lebih leluasa karena bisa menjelajah dari ujung utara hingga selatan pulau.
Christchurch sendiri merupakan ibukota dari Region Canterbury. Kota di pesisir timur Pulau Selatan ini berpenduduk lebih dari 376 ribu jiwa. Berbelanja, wisata kota, sejarah, hingga petualangan alam bisa dilakukan di Christchurch dan Canterbury.
Christchurch Farmers Market via shopfloor.co.nz
Sebagai pemanasan, mungkin kamu bisa mampir ke Pasar tani atau Farmers market yang diselenggarakan setiap hari sabtu di jam 9 pagi hingga 1 siang. Tampak biasa saja, tetapi sensasi berbelanja aneka sayur, buah, produk peternakan, hingga kuliner lokal di New Zealand tentu sesuatu yang akan berkesan. Apalagi Farmers Market ini memang juga sudah menjadi atraksi wisata Christchurch. Lokasi pagelaran pasar sendiri ialah di 16 Kahu Road, Riccarton, yaitu sebuah kawasan taman pusat kota.
Christchurch Tram via www.kiwiyoutoo.com
Jelajah kota juga tentu hal yang menarik. Kehidupan kota yang bergeliat namun tidak begitu ramai membuat kita bisa menikmati setiap sudut kota dengan nyaman. Bangunan-bangunan ikonik dengan nuansa khas bisa disaksikan dengan leluasa. The Chalice Sculpture di dekat Katedral Christchurch adalah salah satu landmark yang bisa menjadi pilihan lokasi untuk disinggahi. Di plaza ini juga biasa diadakan bazar sehingga kalian bisa berkumpul dan menikmati suasana disana. Menariknya lagi kota ini punya sarana transportasi klasik tahun 1960-an yaitu Tram. Dengan bentuknya yang sangat kuno, menaiki tram tentu memberikan kesan tersendiri. Kehadirannya di tengah-tengah bangunan perkotaan juga sangat menarik perhatian.
Bersepeda juga menjadi kegiatan yang cukup disarankan jika kamu punya kesempatan. Christchurch dianggap sebagai surga bagi pecinta tur sepeda karena menawarkan ragam tipe jalur tetapi mudah diakses. Kamu bisa menjelajah dari pusat kota menuju area pinggir kota seperti Waiau Vallet dan Port hills.
Inilah yang menarik juga dari Christchurch. Kota ini diapit oleh Laut lepas di sisi Timur dan perbukitan di sekelilingnya. Karakter lanskap yang menarik ini membuat menjelajah kota sudah menjadi kegiatan wisata yang menyengkan. Seperti Port hills yang sudah disinggung diatas, dari puncak perbukitan yang mengelilingi kota ini kalian bisa melihat seluruh kota Christchurch dan Canterbury, Semenanjung, Pelabuhan, dan Laut lepas. Untuk mencapai puncak bukit selain bisa bersepeda, ada cara yang jauh lebih mudah yaitu menggunakan gondola.
Christchurch Gondola via chchattractions.co.nz
Ya, menaiki puncak bukit setinggi 500 mdpl dengan gondola ini menjadi salah satu atraksi wisata favorit. Cukup membayar tiket pulang pergi sebesar NZD 10 untuk dewasa dan NZD 5 untuk anak-anak, kalian bisa melihat pemandangan indah Christchurch selama 15 menit pendakian. Stasiun Gondola berada di Heatcote Valley namun kalian bisa menunggu bus jemputan di i-site Visitor Centre dan Museum Canterbury setiap 1 jam sekali dari jam 9:30 pagi hingga 4 sore.
Salah satu vie dari Puncak Port Hills via christchurchdailyphoto.com
Sesampainya di puncak bukit, maka tak lain dan tak bukan pemandangan alam unik dan menariklah yang akan disaksikan sebagaimana yang sudah diungkap sebelumnya. Kalian bisa melihat pemandangan dari ketinggian ini baik dari dalam stasiun gondola atau dari luar. Tentu dari alam terbuka kalianb bisa lebih bebas melihat dari berbagai posisi, tetapi di dalam stasiun pun cukup menarik karena kamu bisa mendapatkan nuansa alam berpadu modern.
Danau Ohau, photo by Miles Holden via newzealand.com
Kembali dengan keindahan alam di sekitaran wilayah Canterbury kalian juga bisa menyambangi beberapa danau. Di perjalanan dari Christchurch ke Queenston, terdapat tiga danau yang akan dilalui yaitu Danau Takepo, disusul Danau Pukaki, dan terakhir Danau Ohau. Menariknya dari danau-danau ini ialah selain dikelilingi perbukitan dengan tekstur khas dan puncak berselimut salju, juga karena air danaunya sendiri yang berwarna biru cerah. Inilah yang membuat danau-danau ini sangat layak untuk disinggahi apalagi bagi tur sepeda, memanfaatkan jalur di tepi danau akan membuat perjalanan mengayuh tidak terasa melelahkan.
Berperahu di Sungai Avon via newzealand.com
Bagaimana dengan berperahu tradisional? Christchurch ternyata sangat jeli memanfaatkan setiap bentang alamnya. Sungai kecil di kota yaitu Sungai Avon dijadikan atraksi wisata yang berhasil menarik perhatian. Ya, menikmati suasana Christchurch tapi diatas perahu tradisional seolah membawa kita memasuki kawasan pedesaan yang tenang. Perjalanan air ini dimulai dari Antigua Boatsheds yang berada di tengah kota sekitar 1 km dari Pelataran Katedral. Tersedia dari jam 9 pagi hingga 6 sore di bulan Oktober hingga Maret dan jam 10 pagi hingga 4 sore di bulan April hingga September, wisata susur sungai ini dibandrol harga NZD 28 untuk dewasa dan NZD 12 untuk anak dibawah 15 tahun.
Berperahu di Tasman Glacier via newzealand.com
Bergerak jauh sekitar 250 km ke Barat dari Christchurch, di perbatasan Canterbury ada pegunungan tertinggi Selandia Baru. Puncak tertingginya ialah Aoraki atau Gunung Cook. Ketinggian puncaknya mencapai 3.724 mdpl dengan lapisan salju abadi di puncaknya, jadi jangan heran jika angka ketinggian gunung ini bisa saja berubah karena reruntuhan es.
Kawasan barisan pegunungan ini sendiri masuk dalam wilayah Taman Nasional Aoraki dimana terdapat 23 puncak dikisaran angka 3000 mdpl. Karakter lanskap menarik ini menjadi buruan wisatawan juga ketika ke New Zealand. Tentu bukan hanya untuk pendaki, bagi wisatawan biasa pun bisa menimkmati alam Aoraki ini dari kaki gunung atau kawasan sekitarnya, apalagi banyak penginapan dari yang untuk Backpacker, kemah, hingga villa mewah yang tersedia di sana, termasuk restoran yang memanfaatkan pemandangan pegunungan salju sebagai pemandangannya.
Hal yang menarik juga dari Aoraki ialah terdapat Gletser panjang mencapai 27 km yang dikenal dengan sebutan Tasman Glacier. Gletser ini tentu tidak hanya menarik dipandang mata tetapi menjadi lokasi olahraga ski yang sangat cocok dari mulai pe-ski kelas menengah. Jika kamu tidak tertarik mencoba ski, maka kamu bisa menjelajah Aorkaki dengan berperahu di danau yang ada disana. Tapi kegiatan berperahu ini hanya bisa dilakukan di bulan Oktober hingga Mei.
2. Dunedin - Coastal Otago
Dunedin merupakan ibukota dari Region Otago. Sedangkan Coastal Otago sendiri ialah sebutan atau distrik untuk wilayah Region Otago yang berada di wilayah pesisir Timur, termasuk Dunedin yang berada di sana. Dunedin terkenal dengan arsitektur bangunannya yang bersejarah dan unik.
Larnach Castle via dunedingardens.co.nz
Arsitektur gotik bergaya Victoria dan Edward menjadi penciri Dunedin. Bangunan tua, Gereja, bahkan di kota ini juga ada beberapa istana atau kastil yang menjadi daya tarik wisata arsitektur. Larnach Castle salah satunya. Berada di atas perbukitan, 145 Camp Rd, bangunan kastil ini menjadi objek wisata sekaligus juga tersedia kamar penginapan yang dibandrol sekitar 1,6 juta rupiah permalamnya. Sedangkan untuk berwisata, kastil ini dibuka setiap hari dari jam 9 pagi hingga 5 sore dengan tarif tiket sebesar NZD 31.
Dunedin Railway Station, photo by David Wall via newzealand.com
Dan jangan lupa menyambangi Stasiun Kereta Dunedin meskipun kamu tidak naik kereta. Kenapa? Karena bangunan stasiun ini menjadi ikon kota. Arsitektur Renaissance-nya yang unik bagai 'rumah kue jahe', stasiun yang dibuka sejak tahun 1906 ini tetap nampak megah setelah lebih dari 1 abad usianya. Taman di depan stasiun ditata sedemikan rapih sehingga sangat menarik. Tak hanya itu, setiap bulan Oktober, diadakan fashion show di peron stasiun ini. Atraksi yang sangat menarik untuk dilihat.
Tunnel Beach via doc.govt.nz
Setelah puas dengan bangunan, jangan melupakan bahwa Dunedin berada di pesisir pantai yang artinya ada pantai disana. Tunnel Beach menjadi satu yang paling populer. Menghadap ke sisi Selatan, Pantai Tunnel hanya berjarak sekitar 7 km dari pusat kota. Pantai ini memiliki ciri tebing melengkung dan gua batu. Nama tunnel sendiri hadir karena memang ada terowongan kecil buatan yang digali menembus tanjung bebatuan di tahun 1870 an sehingga antar pantai bisa saling terhubung. Tunnel Beach dengan pesona tebingnya itu bisa dinikmati dari jalur 'Walkway' yang sudah tersedia di atas tebing. Jalur yang cukup panjang itu bisa ditempuh sekitar 1 jam pulang pergi. Atau kamu juga bisa bermain di pasir pantainya yang ada diantara dua tebing.
Masih soal garis pantai, ada juga Taiaroa. Ini merupakan ujung sebuah semenanjung yang berjarak sekitar 30 km dari pusat Kota Dunedin. Karakternya mirip dengan Tunnel Beach dimana pantainya ialah berupa tebing batu yang tinggi dan terjal. Hanya saja karena berada di ujung semenanjung tentu akan memberikan pemandangan yang unik apalagi di salah satu sisinya bersebrangan pula dengan daratan wilayah Aramoana. Tepat diujung nya pula ada sebuah benteng bak mercusuar dan menjadi objek menarik.
Satu lagi yang harusnya tidak terlewatkan, wisata mengamati penguin. Ya, New Zealand melalui Departemen Konservasinya sangat bangga dengan kesuksesan mereka menjaga habitat Penguin Mata Kuning atau Hoiho yang terancam punah. Jika beruntung, Penguin-penguin ini umum dijumpai di pantai-pantai Coastal Otago. Tapi jika kamu memang begitu ingin melihatnya, agar lebih pasti lebih baik ikut dalam tur margasatwa yang diadakan Badan konservasi setempat atau paket wisata
No comments:
Post a Comment