Wednesday, 10 July 2019

Hal Unik di Bali

Setiap kota memiliki daya tariknya masing-masing. Begitu juga dengan Bali, yang di incar banyak orang sebagai destinasi wisata, menyimpan segudang keunikan. Berikut ini kami merangkum 17 Hal Unik yang Hanya Bisa Kamu Temukan di Bali. Semoga bisa menjadi referensi yang lengkap saat kamu ke Bali!

1. Menonton Festival Ciuman Massal di Banjar Kaja Sesetan, Denpasar

Tradisi ciuman massal atau lebih di kenal dengan nama Omed-omedan, di langsungkan sehari setelah perayaan Hari Raya Nyepi oleh warga Banjar Kaja Desa Sesetan, Denpasar.

Pasangan pemuda-pemudi setempat akan bergiliran untuk maju untuk berciuman dan warga lain akan mencoba untuk menarik dan mendorong, kemudian akan ada tetua desa yang datang untuk mengguyur mereka dengan air sampai basah kuyub. Ritual ini  di yakini warga setempat dapat menghalangi desa mereka dari terserang wabah penyakit.

Baca juga: Hari Raya Nyepi: Guide Lengkap Tentang Tradisi Unik Tahunan di Bali

Pemuda Pemudi sedang mengikuti Festival Omed-omedan di Sesetan

Photo credit: IG @tourismphotographer

 

2. Uniknya Ritual Kesurupan Massal di Pura Petilan Kesiman, Denpasar

Ritual Pengrebongan yang diadakan di Pura Petilan Kesiman, 8 hari setelah perayaan Kuningan, terbilang unik, karena selama prosesi banyak Penyungsung Pura (Umat Hindu) yang mengalami kesurupan. Pada saat bersamaan puluhan orang mengalami trance dan tiba-tiba berteriak histeris, menari, serta menusukan keris ke dada, uniknya mereka tidak terluka sedikit pun.

Terlihat seorang pemuda menusukan keris ke lehernya saat kesurupan pada saat Ritual Pengrebongan di Pura Dalem Petilan Kesiman

Photo credit: huffingtonpost.com

 

3. Menonton Orang-orang Berkelahi Menggunakan Daun Pandan Berduri di Desa Tenganan

Setiap satu tahun sekali, kamu bisa menyaksikan serunya ritual suci perkelahian antar pemuda di Desa Tenganan menggunakan daun pandan berduri, atau lebih di kenal dengan nama Perang Pandan. Ritual ini diadakan sebagai wujud penghormatan kepada Dewa Indra, yaitu dewa Perang yang paling mereka segani. Layaknya perang di zaman kerajaan, mereka juga memakai tameng yang terbuat dari anyaman bambu.

Dua Pemuda beradu ketangkasan dalam berperang menggunakan daun pandan

Photo credit: IG @madenagi

 

4. Melihat Mayat-mayat Tergeletak di Atas Tanah di Desa Trunyan, Kintamani

Warga di Desa Trunyan, Kintamani memiliki tradisi pemakaman yang unik, di mana mereka tidak mengubur ataupun membakar mayat (ngaben) ala umat Hindu Bali pada umumnya. Mayat hanya diletakan begitu saja di atas tanah yang dikelilingi oleh pohon Taru Menyan. Anehnya, mayat-mayat di sana tidak menimbulkan bau. Konon harum pohon Taru Menyan lah yang menetralisir bau anyir mayat-mayat di sana.

Pemakaman unik di Desa Trunyan

Photo credit: @firaswhaidar

 

5. Tersedot dalam Kemeriahan Pawai Ogoh-ogoh

Sehari sebelum Hari Raya Nyepi atau disebut Hari Pengrupukan, warga Hindu Bali akan mengarak patung-patung raksasa berwajah seram alias Ogoh-ogoh, mengelilingi desa dan ruas-ruas jalan kota. Ogoh-ogoh tersebut merupakan representasi dari karakter Bhuta Kala atau raksasa jahat. Meski begitu, tak jarang pula kita akan menemukan bentuk-bentuk kreasi Ogoh-ogoh yang "nyentrik", misalnya karakter kartun yang seolah-olah dibuat seram.

Ogoh-ogoh Raksasa Diarak saat Hari Pengrupukan Nyepi di depan Istana Ubud

Photo credit: IG @_reebok_

 

6. Nikmatnya Sehari Nyepi di Bali, Super Hening Tanpa Polusi

Hanya di Bali, seluruh aktivitas berhenti total untuk satu hari demi memperingati Hari Raya Nyepi. Umat Hindu dilarang untuk bekerja, pantang untuk berpergian maupun bersenang-senang, dan dilarang menyalakan api dan lampu. Alhasil jalanan pun sepi saat Nyepi. Kamu dapat menikmati udara segar tanpa polusi dan langit malam berkelap bintang hanya di hari Nyepi.

Jalanan di Bali sepi saat Nyepi, terlihat hanya seorang pecalang yang menjaga agar tidak ada orang keluar berkeliaran di luar rumah

Photo credit: kompasiana.com

 

 7. Hari Galungan Di Mana Bali Dihiasi Ribuan Penjor

Pada Hari Raya Galungan, pasti kamu akan bertanya-tanya mengapa di setiap ruas jalan, rumah penduduk, dan bangunan perkantoran di pasangi bambu-bambu melengkung yang penuh dengan hiasan alias Penjor. Penjor dimaknai sebagai ungkapan rasa terima kasih manusia atas kesejahteraan yang telah diberikan oleh Sang Pencipta. Maka tak heran jika bahan-bahan yang digunakan untuk menghias penjor berasal dari hasil pertanian.

Penjor berjejer di depan rumah warga saat Galungan

Photo credit: baliwww.com

 

8. Menjumpai Upacara Keagamaan Umat Hindu Hampir Setiap Hari di Bali

Kalian tidak salah menjuluki Bali sebagai Pulau Dewata, karena hampir setiap hari masyarakat Hindunya menyelenggarakan ritual suci keagamaan. Kalian akan sering menemui wanita-wanita Bali membawa sesajen di atas kepalanya, mendengarkan kidung-kidung suci dari sejumlah pura di sekitar, dan bahkan melihat canang (sesajen) menghiasi depan rumah mereka.

Tampak wanita Bali sedang menghadiri upacara agama dengan membawa seserahan berupa banten.

Photo credit: roughguides.com

 

9. Menyaksikan Upacara Kremasi Ngaben di Bali

Ritual pembakaran mayat yang dikenal dengan istilah Ngaben adalah wujud pembebasan jiwa manusia untuk kembali kepada Sang Pencipta. Ngaben juga menjadi sangat unik dengan keberadaan replika bangunan meru dan lembu yang disertakan dalam prosesi kremasi tersebut. Bahkan beberapa prosesi Ngaben yang digelar cukup besar dengan membuat meru dengan tinggi belasan meter, seperti salah satunya di lingkungan keluarga Puri Ubud sering menjadi pusat perhatian wisatawan di Bali.

Prosesi ngaben yang menggunakan meru berbentuk lembu

Photo credit: cuinbali.com

 

10. Menyucikan Diri di Pura Tirta Empul

Terletak di daerah Tampak Siring, Pura Tirta Empul terkenal dengan sebuah pemandian yang dialiri mata air. Umat Hindu Bali sering menggunakan tempat tersebut untuk menyucikan diri atau meruwat diri. Banyak orang yang mengantri untuk bisa berdoa dan membasuh dirinya dengan air yang mengalir dari 13 pancuran di pemandian tersebut. Tidak sedikit pula wisatawan dari luar Bali yang ingin merasakan sensasi penyucian diri dengan air dari Tirta Empul.

Upacara Melukat di lakukan untuk penyucian diri secara rohani

Photo credit: IG @clarinta

Baca Juga: 11 Keindahan Alam Tersembunyi di Bali

11. Bangun Pagi Melihat Lumba-lumba di Laut Lovina

Pantai Lovina merupakan satu-satunya tempat di Bali yang menawarkan pengalaman menyaksikan lumba-lumba secara langsung di alam bebas. Untuk menyaksikan atraksi lumba-lumba ini, idealnya kamu harus melaut dari pukul 06.00 – 07.30 WITA. Jika langit sudah terang, biasanya lumba-lumba akan segera menjauh dari spot  biasa mereka muncul bermain.

Menyaksikan atraksi lumba lumba di lovina

Photo credit: @chopyourpassport

 

12. Menyelami Crystal Bay Bertemu Ikan Mola-Mola yang Langka

Pulau Nusa Penida memiliki satwa langka yaitu Ikan Mola Mola atau Sunfish. Kemunculan mereka sering terlihat di Crystal Bay, diving spot paling populer di Nusa Penida. Ikan Mola-mola ini biasanya akan muncul di antara bulan Agustus hingga akhir Oktober untuk berjemur. Walaupun bentuknya yang besar dan menyeramkan, namun ikan ini sangat friendly loh!

Seekor Mola mola bisa mencapai diameter 5 meter

Photo credit: IG @nusabali

 

13. Melihat Kawanan Burung Bangau Putih yang Hinggap di Desa Petulu, Ubud

Memasuki desa Petulu, Ubud, kamu akan takjub dengan kehadiran ratusan burung Kokoan yang menyerupai bangau putih bertengger dan berterbangan di pepohonan desa ini. Percaya atau tidak, burung Kokokan ini sangat dikeramatkan oleh warga Desa Petulu karena di percaya bisa menghadirkan keberuntungan.

melihat Burung Kokokan di Desa Petulu ubud

Photo credit: @badgirlkar

 

14. Memelihara Anjing Ras Kintamani yang Lucu

Sering mendengarnya, tapi belum pernah menyentuhnya langsung? Anjing ras Kintamani merupakan salah satu ras anjing yang di akui dunia dan berasal asli dari Kintamani, Bali. Anjing ini memiliki bulu yang lebat untuk beradaptasi dengan dinginnya Kintamani dan sekilas mirip dengan anjing yang berada di film Hachiko bukan?

Anjing ras Kintamani memiliki bulu tebal dan telah di akui sebagai ras anjing dunia

Photo credit: IG @karamelicious

 

15. Minta Diramal Ketut Liyer layaknya Si Penulis "Eat, Pray and Love", Elizabeth Gilbert

Jika kamu pernah menonton Eat, Pray and Love yang dibintangi Julia Robert itu, pasti tahu adegan di mana Elizabeth Gilbert berkunjung ke rumah Ketut Liyer untuk diramal. Nah, kalian juga bisa melakukannya. Karakter Ketut Liyer ini nyata lho dan kamu bisa temui orangnya di Ubud. Beliau dikenal sebagai peramal dan ahli pengobatan alternatif.

Bertemu ketut liyer di ubud

Photo credit: @chamestrera

 

16. Festival Layang Layang Terbesar di Indonesia

Menginjak bulan Juni hingga Agustus, cuaca di Bali cukup berangin. Apabila kamu liburan ke Bali diantara bulan tersebut, jangan lewatkan festival layang-layangan khas Bali yang di ikuti dari pemuda pemudi dari banyak banjar. Ini juga jadi magnet tersendiri untuk wisatawan, karena layang-layangan yang ikut dalam kompetisi di Bali benar-benar digarap dengan serius dan bentuk yang besar dan gagah.

Terlihat beberapa peserta dari banjar banjar yang berbeda sedang mengikuti festival layang layang di Padanggalak Bali

Photo credit: IG @bocah_nakal333

 

17. Nama Panggilan Orang Bali Banyak yang Sama

Kami tantang kalian untuk berteriak memanggil nama Made di sekitar Bandara Ngurah Rai. Liat hasilnya, berapa banyak orang yang menengok ke arah kalian dan mengaku bernama Made? Rata-rata masyarakat Bali menggunakan panggilan nama yang hampir sama, seperti Made, Wayan, Nyoman dan Ketut.

Perlu diketahui juga setiap nama panggilan tersebut ternyata punya fungsi untuk mengetahui posisi yang bersangkutan dalam struktur keluarga mereka. Misalkan Wayan adalah sebutan anak pertama. Sementara, Made untuk anak kedua, Nyoman biasanya untuk memanggil anak ketiga, dan Ketut biasanya diketahui sebagai anak paling bontot.

No comments:

Post a Comment

Jual telor bebek omega asin sentul bogor

Pembuat telur bebek asin dalamnya merah. Dagang telur bebek asli asin sudah jadi sentul cibinong nanggewer bogor. Hotline WA : 085210745506 ...

SEMINGGU TERAKHIR