- mobil memiliki kemudi di sebelah kiri, kebalikan dari Indonesia yang berada di sebelah kanan.
- untuk lajur jalan raya-nya, di Korea kita berjalan di lajur sebelah kanan, bukan kiri. sering jadi masalah kalau kita berpapasan dengan orang Korea, kita reflek ambil kiri, mereka reflek ambil kanan (dari sisi mereka), akhirnya sering hampir nabrak. :))
- jalur pejalan kaki alias pedestrian sangatlah nyaman. hak para pejalan kaki sangatlah dihormati. meskipun yang naik mobil di Korea ini saya pikir semuanya jago ngebut, tapi apabila kita menyeberang pada tempat dan waktu yang tepat, gak usah toleh kanan kiri bisa yakin aman lah.
- jalan raya akan dikuasai bis dan mobil. untuk mobil pribadi sih lebih dominan mobil sedan. kata temen sih bisa diibaratkan kalau orang Korea bisa punya mobil SUV itu artinya anaknya lebih dari 2 dan juga artinya itu orang yang (lebih) kaya.
- kendaraan roda dua di sana tidaklah populer seperti di Indonesia, kebanyakan digunakan untuk jasa antar barang atau delivery system. yang naik motor roda dua ini juga rata-rata ugal-ugalan! π
- dominasi Hyundai sebagai merk mobil sangat terasa di Korea, disamping ada juga KIA, Daewoo dan Samsung-Renault. Sangat susah menemui mobil Jepang berkeliaran di sana, masih mending merk mobil Eropa kadang masih terlihat satu dua.
- Hyundai yang ada di sana sepertinya tidak semuanya masuk ke pasar Indonesia. Model mobil sedan-sport-nya keren-keren nan mewah banget! dikasi juga gak nolak… :)) *ngarep.com
- bahan bakar mobil menggunakan bahan bakar gas (BBG), jadi tingkat polusi udara di sana akibat kendaraan bermotor relatif rendah, tidaklah separah di Indonesia, atau di Jakarta khususnya. Maka dari itu, dukung program pemerintah konversi ke BBG ya!! :)) iklan terselubung
- untuk taxi, ada dua jenis taxi di Korea, yaitu taxi berwarna hitam dan taxi berwarna putih. apa bedanya? taxi hitam merupakan taxi premium dan memiliki tarif lebih mahal daripada taxi putih. jenis sedan yang digunakan pun berbeda.
- para driver taxi, atau mungkin kebanyakan orang Korea, terlalu percaya pada GPS. pernah kejadian naik taxi yang harusnya cuma deket, tp gara gara petunjuk GPS mengatakan ambil jalur lain, terpaksa juga mengikuti jalur yang ditunjukkan GPS.
- bis umum hanya akan berhenti pada halte, dan gak ada yang namanya kondektur, apalagi yang bergelantungan sambil teriak-teriak. π
- begitu naik bis, masuklah dari pintu depan, bayar langsung di alat di samping driver, dan untuk keluar gunakan pintu belakang yang terletak di tengah body bus. biayanya rata-rata 1000 KRW (Korean Won).
1 KRW ~ 7-9 IDR, buat gampang itungnya sih dikalikan 10 aja. π - begitu naik bis, pastikan kita langsung pegangan yang kuat ya kalau gak pengen malu. :)) favorit saya sih kalau di bus umumnya, duduk di paling belakang yang mana posisi kursi agak tinggi. berasa kaya naik roller coaster deh! π
Selain membayar menggunakan uang cash, alat pembayaran paling praktis untuk transportasi umum di Korea adalah menggunakan kartu elektronis dengan sistem deposit gitu, bisa mudah dibeli di minimarket-minimarket terdekat *berasa bahasa iklan*.
selain lebih praktis, itungan ongkos juga jadi jauh lebih murah. setau saya, misal kita PP naik bus itu bayar 1000 KRW sekali jalan atau jadi 2000 KRW untuk PP, bayar menggunakan kartu bisa cuma kena 1000 KRW, untuk jurusan baliknya kita tidak akan kena charge ongkos. untuk itungan yang satu ini saya masih kurang yakin gimana itungan pastinya. π
- kereta bawah tanah atau disebut Seoul Metropolitan Subway di kota Seoul, cukup efektif dan nyaman untuk menjangkau hampir semua daerah di kota Seoul dan sekitarnya. buat yang pernah ngerasain MRT atau subway kepunyaan Singapura, menurut saya masih lebih canggih dan cepat subway train Singapura, tapi dari segi ukuran lebih lega subway train Korea.
- harga tiket subway train ini mulai 1000 KRW hingga yang paling jauh (alias paling mahal) seharga 2000 KRW kalau ga salah.
- pembelian tiket subway ini, awal saya ke sana tahun 2008 masih dilayani manusia, tapi begitu tahun 2009 hampir semuanya sudah berganti dengan mesin layar sentuh.
- tidak semua tapi banyak stasiun subway ini dibangun menjadi seperti sebuah mall atau pusat perbelanjaan sekaligus, apalagi untuk stasiun yang lokasinya strategis bisa dipastikan bakal penuh dengan manusia dan kegiatan macam macam.
- selain beberapa stasiun subway yang diintegrasikan dengan mall / pusat perbelanjaan, kebanyakan stasiun subway memang menjadi semacam pasar, terlebih di lorong-lorong sekitar stasiun. kita akan dengan mudah menemukan kios kios kecil penjual minuman, makanan ringan, handphone, majalah/ koran, kaca mata hingga aksesoris kecantikan wanita seperti stoking, tas, dsb.
sebuah kejadian konyol yang saya alami waktu pertama kali naik subway train. saat menunggu kereta berhenti dengan baik, di mana kondisi kereta tidak terlalu ramai, hanya ada beberapa orang berdiri di sana, begitu pintu terbuka teman-teman dan saya langsung lari menuju kursi kosong dengan penuh semangat. konyolnya, kursi kosong tsb adalah kursi di ujung-ujung setiap gerbong kereta yang diperuntukkan manula. kebayang kan malu dan katroknya kaya apa!? hahaha… :hammer: akhirnya dengan wajah sok gak punya malu *sambil diliatin orang tentunya* kami pun berdiri perlahan-lahan. :))
No comments:
Post a Comment