Pakaian tradisional Korea Selatan terkenal dengan sebutan Hanbok (한복) dan di Korea Utara menyebutnya Chonso-ot (저선 옷). Kata "Han" berarti sebutan bagi Warga Korea dan "bok" berarti pakaian.
Gaya pakaian tradisional ini sebenarnya mengacu pada zaman dinasti Joseon. Pakaian ini biasa dipakai oleh masyarakat Korea pada acara-acara formal, semi formal, pengunaan sehari-hari, upacara atau bahkan festival-festival tradisional. Hanbok untuk upacara dipakai dalam peristiwa formal seperti ulang tahun anak pertama (doljanchi), pernikahan, atau upacara kematian. Saat ini, hanbok sudah tidak digunakan dalam kegiatan sehari-hari namun masih digunakan pada saat-saat tertentu. Hanbok tidak hanya digunakan oleh wanita atau pria dewasa saja, tetapi anak-anak pun dapat menggunakannya.
Hanbok pada umumnya memiliki motif warna yang cerah, tidak memiliki saku dengan garis-garis yang sederhana. Pada jaman dahulu, warna pakaian memiliki arti. Arti warna pada pakaian tradisional Korea, sebagai berikut :
- Warna putih merupakan simbol kemurnian jiwa dan warna ini yang paling umum dan biasa digunakan oleh warga biasa.
- Warna merah merupakan simbol nasib baik dan kekayaan, warna ini digunakan oleh wanita yang akan melaksanakan pernikahan.
- Warna nila merupakan simbol ketetapan dan dahulu digunakan sebagai warna rok wanita di pengadilan dan jubah resmi pegawai pengadilan.
- Warna hitam merupakan simbol ketidakterbatasan dan sumber dari penciptaan, digunakan sebagai warna topi laki-laki dan sebagai warna dasar hanbok yang digunakan wanita pada saat upacara kematian.
- Warna kuning merupakan simbol pusat alam semesta, digunakan untuk pakaian kebesaran keluarga kerajaan. Rakyat biasa dilarang mengggunakan hanbok dengan warna kuning.
Kelima warna ini dapat disimbolkan sebagai warna empat arah dan pusat alam semesta. Pemilihan warna antara baju dan rok atau celana yang digunakan oleh wanita dan pria didasarkan pada warna yin dan yang. Yin untuk chima (rok wanita) dan yang untuk jeogori (bagian atas baju untuk wanita dan pria).
A. Hanbok Wanita
Bagian-bagian hanbok tradisional wanita
Hanbok wanita terdiri dari beberapa element, berikut adalah detail gambarnya :
- Jeogori (저고리) : Bagian atas hanbok
Bagian-bagian Jeogori (저고리)
- Chima (치마) : Bagian rok hanbok
- Sokbaji : Dalaman chima dengan bentuk seperti celana
- Sokchima : Dalam chima dengan bentuk seperti rok
- Beoseon : Kaos kaki wanita
B. Hanbok Pria
Hanbok pria, ukurannya sepanjang pinggang bahkan ada yang lebih panjang. Seperti halnya Jeogori untuk wanita, untuk mengaitkan antara kanan dan kiri, diikatkan dengan pita di depan dada. Perbedaan hanbok wanita dan pria adalah cara penyimpulan pita.
Bagian-bagian hanbok tradisional pria
- Durumagi
Pakaian terluar yang digunakan pada waktu-waktu tertentu. Dipakai setelah Sokgui. Durumagi digunakan untuk menghangatkan tubuh selama musim dingin dan dipakai diatas pakaian biasa.
- Baji
Celana yang digunakan oleh pria.
Jenis-jenis Hanbok untuk pria :
- Hakjangui
Hanbok jenis ini digunakan oleh kalangan cendikia pada masa Koryo hingga masa Jeoseon. Garis pada potongan baju memiliki makna rendah hati dan juga berbudi pekerti luhur.
- Shimui
Hanbok jenis ini digunakan para cendikia atau ilmuan ketika waktu denggang atau saat beristirahat.
- T'eol Magoja
Pakaian ini sebenarnya lebih kearah pakaian orang Manchuria. Pakaian ini didalamnya dilapisi bulu. Pakaian ini sebagai symbol kemewahan.
C. Hanbok Anak-anak dan Remaja
- Pakaian tradisional Anak-anak
- Hanbok modern anak-anak
- Pakaian tradisional remaja
D. Aksesoris Kepala untuk Wanita dan Pria
Baik pria maupun wanita akan memanjangkan rambutnya dan pada saat mereka menikah, mereka akan mengkonde rambutnya. Wanita akan mengkonde rambutnya sampai batas di belakang kepala atau diatas leher belakang, sedangkan pria akan mengikat rambutnya sampai diatas kepala.
- Gache (wig)
Biasa digunakan oleh wanita yang berprofesi sebagai penghibur (gisaeng).
- Binyeo (tusuk konde)
Tusuk konde ini, ditusukkan melewati konde rambut sebagai pengencang atau aksesoris. Bahan pembuatan binyeo bervariasi sesuai dengan kedudukan social pemakainya.
- Gat (topi untuk pria)
Gat adalah topi tradisional Korea yang digunakan oleh pria pada saat keluar rumah atau menghadiri acara-acara penting. Gat, ada terbuat dari anyaman rambut kuda atau juga dari jaring. Gat memiliki variasi model dan bentuk sesuai dengan status atau kelas pemakainya.
E. Sepatu untuk Wanita dan Pria
- Hwa (Sepatu kulit untuk wanita)
Hwa merupakan sepatu kulit tradisional Korea. "Hwa" yang berarti sepatu berleher panjang dan "Hye" berarti sepatu hak pendek, juga biasa disebut sebagai "Sepatu Sang Angin".
- Jipsin
Jipsin adalah jenis sepatu tradisional Korea yang terbuat dari baha jerami. Istilah Jipsin juga diberikan untuk sepatu tradisional yang terbuat dari bahan kain dan rami